Sabtu, 23 Juli 2016

ekspedisi Arjuno Tahun baru 2012

Siapa yg tidak mengerti gunung ini, gunung yg tampak gagah dan indah kalau dilihat dari surabaya. Walaupun lokasi gunung ini antara pasuruan, mojokerto, malang.
Cerita ini dimulai dari ajakan teman-teman saya mengadakan perkemahan untuk mengisi libur sekolah kelas 12 jaman saya masih STM. sebelum hari H kita mulai persiapan untuk alat dan logistik yang harus dibawa, dimulai dari mencari persewaan tenda dan mencari makanan pokok ke pasar. menurut saya  ini sedikit rencana yg gila, karena kita belum pernah mengenal sebuah gunung apalagi mau berjalan sampai puncak.
Sebenernya kita janjian berangkat bareng bareng dari sore, tapi karena saya masih ada di malang lagi jalan jalan sama seorang teman dan tas saya ada dirumah sidoarjo jadi saya harus balik dulu ambil tas. Teman teman sudah di pos perizinan dari sore, sambil menunggu saya, mereka dapet wejangan dari sesepuh ( tidak tau namanya,nih  filmnya).




Selepas magrib saya baru sampe dan bergabung dengan mereka. Kami mengurus perizinan dahulu. Padahal arjuno lagi ditutup karena badai, ya kita alibi cuma sampe pos 3 😹 Setelah isya baru kita memulai perjalanan mendaki gunung arjuna. 5 menit berjalan kami masih semangat semua, bercanda, bernyanyi dan tertawa. Tapi setelah itu "break" teriak salah seorang teman. "minum", "pegel", "aku wes ga kuat", "dengkulku wes ra sanggup" dan banyak lagi ocehan dari teman teman. Ya kita baru pertama mendaki gunung, belum tau medannya seperti apa. Sedikit demi sedikit selangkah demi selangkah kami lalui dengan saling memberi motivasi, gak lama kami baru sampe pos 1 "pet bocor". Tak kira sudah sampe terus buka tenda dan istirahat ternyata belum πŸ˜‚ Setelah berjalan 4 jam melewati pepohonan dan semak, akhirnya kami sampai di pos 2, tepatnya pukul 23.00 disini tujuan pertama kami untuk bermalam. Ternyata di pos 2 ada warung, lumayan lah untuk mengisi perut dengan gorengan dan teh hangat. Setelah kenyang, kami saling membantu mendirikan tenda, dulu masih belum pake tenda dome, tapi masih pake tendanya anak pramuka yg gede πŸ˜‚ 

masak air

pos 2

Setelah semalem kita istirahat, paginya kita masak bersama dengan menu tahu tempe goreng. Nikmat kalau makannya rame rame. Jam 08.00 setelah kita mempacking tenda dan peralatan kita mulai perjalan menuju pos 3. Disini kita berjalan bareng dengan banyak rombongan, ada dari anak kecil sampe kakek kakek tua. Sepanjang perjalanan kami disuguhi dengan pemandangan hijau yg begitu menawan dan ditemani kabut tipis yg begitu menyejukan, dan sebenarnya saya penasaran dengan bunga abadi katanya ada disini, saya selalu bertanya ke orang orang mana yg bunga abadi. Karena jujur ini pertama kali saya melihat edelweiss 😳



pos 3 pondokan

mungkin sekitar 6 jam kami baru sampai di pos 3 (pondokan) kita rehat sejenak sebelum membuka tenda dan ketemu dua orang anak hilang dari stemba, katanya baru turun dari gunung. Gilanya mereka ga pake tenda tapi cuma pake jas hujan ala ala survival πŸ˜…. Mereka kami ajak untuk ikut ngecamp bareng kami. Di siang hari yg berkabut dan kadang hujan gerimis kami membagi tugas untuk mencari kayu bakar, mendirikan tenda dan memasak (dulu kita belum punya kompor, jadi pake parafin dan kayu bakar)  setelah hari sudah semakin gelap akhirnya kami beristirahat untuk menjaga stamina agar fit saat summit esoknya.

kebersamaan di tenda
Matahari telah terbit, embun embum membasahi rumput, dan kami akan bersiap melanjutkan perjalan ke puncak. Sayang ada dua teman kami yg tidak bisa ikut muncak, karena keadaan fisik yg ga kuat. Waktu menunjukan pukul 06.00 pagi tidak lupa doa kami panjatkan untuk keselamatan kami. Setelah hampir dua jam berjalan, kami melewati sebuah lembah nan cantik, lembah kidang namanya. Selain cantik, banyak orang disini bilang kalau lembah ini terkenal horor.

ini cover ala boyband


 Setelah berfoto kami melanjutkan perjalanan, waktu itu kabut cukup tebal sehingga kami terpisah. Mencoba berteriak untuk mendapat jawaban ternyata tak mudah. Dengan persedian air juga yg menipis, sehingga ditengah perjalanan air hujan pun menjadi minuman. Kami berjalan mengikuti jalan, melewati sebuah kuburan para pendaki yg telah gugur, akhirnya setelah 5 jam kami berjalan kami sampai di puncak. Puji syukur kami panjatkan, ini pertama kalinya saya berdiri di puncak gunung. Setelah berfoto kami memutuskan untuk turun, karena kabut juga yg tak usai hilang.

puncak dengan kabutnya
 Saya berjalan mengikuti rombongan lain, setelah 2 jam saya sampai kembali ke tenda bersama beberapa orang, tapi tidak dengan teman teman yg lain. Sudah 3 jam saya dan beberapa orang menunggu di tenda dengan masakan yg sudah siap mereka tak kunjung muncul. Rasa khawatir mulai menyelimuti, untung sebelum petang mereka sudah terlihat di tenda, alhamdulillah. Ternyata mereka tersesat di limbah kidang 😒
Sebenarnya ada rasa sedikit kecewa, teman kita yg tidak ikut muncak ternyata memutuskan untuk turun dulu, tanpa pamit dan alesan yg jelas. Setelah malam datang, dan hawa dingin yg menyelimuti tenda terjadi perdebatan kecil diantara kami semua, kebetulan malam itu malam tahun pergantian tahun. Sebagian teman merasa kedinginan, sebagian merasa kelelahan. Akhirnya keputusan harus diambil, kita turun menuju pos 2 di malam hari. Dengan tubuh yg menggigil dan rasa lelah kami berjalan di malam yg begitu panjang. Tepat sebelum pukul 00.00 kami sampai di pos 2. Alhamdulillah bisa menikmati akhir tahun dengan view kembang api dari kota kota cantik di bawah. Biasa di pos dua langsung makan gorengan untuk mengisi perut yg sudah keroncongan 😭Setelah pesta kembang api, kami tertidur di warung penjual gorengan haha sudah capek ndiriin tenda -_-




dengan rombongan balung tuek


Saat pagi sudah mulai datang lagi, kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan turun ke bawah menuju pos perizinan, maklum sudah 3 hari hidup di gunung, sudah rindu juga sama pelukan pacar *ehh
Tepat jam 12 siang kami tiba pos perizinan. Sungguh pengalaman yg luar biasa bagi kami semua. Penutup dan pembuka awal tahun yg begitu istimewa.





juru kunci

Pulau Sempu

Di pagi hari yg cerah tanpa angin tiba tiba ada ketukan pintu rumah. Saya yg baru terbangun dari tidur segera membukakan pintu, ternyata ada 3 teman gila saya. Dengan sedikit memaksa saya untuk ikut berjalan jalan ke sebuah pantai di malang. Ya terpaksa saya menuruti ajakan mereka, saya yg baru masuk kerja jadi belum punya celengan, akhirnya minta uang saku ke bapak -__-. Dari rumah saya kita melanjutkan perjalanan ke pom bensin sidoarjo, disana kita mengisi perut dulu dan menunggu teman teman yg lain.setelah lengkap 8 orang kita langsung meluncur ke malang.
ini dua dari tiga orang gila teman saya
menunggu peserta

Perjalanan yg cukup jauh sekitar 3-4 jam akhirnya kami tiba di pulau sempu. 

Kami mencari kapal untuk menyeberang ke pulau tersebut dan tawar menawar dengan nelayan setempat, disana kita diharuskan membawa porter. Okelah kita jalan jalan ada yg nganter :(
nyang nyangan :I

Sekitar 30 menit, kami tiba disempu, kemudian melanjutkan perjalanan sekitar satu jam dengan medan yg licin bekas hujan semalam. Wow, saya begitu terkejut saat sampai, sempu begitu eksotis. Kebetulan pengunjung juga ramai. Tanpa pikir panjang kami langsung menceburkan diri. Padahal kita semua ga ada yg bawa ganti pakaian-_- 

Matahari sudah berada di atas kepala, cukup panas cuaca waktu itu. Setelah berfoto kami memutuskan untuk kembali. Berjalan lagi sejam menyusuri hutan dan menunggu jemputan kapal. Setelah sampai di dermaga tidak lupa makan siang dulu 😁 sebelum melanjutkan perjalanan balik ke rumah. Saat perjalanan pulang tanpa disengaja ada dua teman kita yg jatuh dari motor, dia si pasangan mesra rt dengan mbah. Lumayan lah stirnya bengkong. Tanpa pikir panjang drpd kemaleman juga kebetulan besok saya sudah kerja lagi saya yg membawa motor yg silir itu. Dari malang sampe sidoarjo dengan kecepatan yg tidak bisa maksimal yg penting sampe rumah. Tepat jam 23.00 saya pun sampe rumah.





Alhamdulillah waktu itu sedikit menghilangkan rasa kegalauan saya. suwun dulur dulurku :D