Di hari yg
melelahkan, saya harus kerja dari jam 7 pagi sampe jam 3 sore. Di jam 4 nya
saya harus sudah siap mengangkat keril menuju terminal. Iya kami berdua
berangkat dari terminal bungurasih, sedangkan 3 orang teman kita yg lain sudah
menunggu di alun alun besuki situbondo. Perut yg begitu lapar, rasa lelah dan
kantuk yg tidak bisa ku tahan, dan perjalanan jauh yg tidak aku bayangkan.
Setelah 4 jam an akhirnya kita sampai di besuki dan bergabung dengan 3 orang
lainnya. Perjalanan selanjutnya kami menyewa pick up dari besuki menuju pos
baderan. Karena hari sudah terlalu larut, dan pos juga belum buka, akhirnya
kami bermalam di rumah yg memang digunakan untuk istirahat para pendaki,
kebetulan waktu itu yg disitu hanya ada kita. Jadinya kita bisa tertidur dengan
lelap.
Pagi telah
datang, tidak lupa kami mencari sarapan. Dan mengurus semua perizinan. Untuk
tiket masuk kita dikenai biaya 100 ribu per orang. Waktu menunjukan pukul 8.00
kami akan memulai perjalanan awal tidak lupa di foto dulu sama orang perizinan,
dan doa juga kami panjatkan.
Setelah berjalan menyusuri ladang sawah kami disuguhi pemandangan yg begitu mewah. Jurang jurang yg begitu dalam. Kami sering berhenti untuk.sekedar menghela nafas, setelah dua jam berjalan terdengar suara motor dari belakang, ternyata ada pendaki lain yg dengan senyum jahatnya dan melambaikan tangan naik ojek lewat depan kita sedih sih, kita sudah jalan begitu lama, sudah ngos ngosan mereka masih bisa tertawa. Haha
pendaki ojek mematahkan semangat :( |
Kami
berjalan selangkah demi selangkah, berjalan menyusuri hutan dan semak belukar.
Waktu itu fisik saya cukup lemah sehingga membuat saya terhenti, untung ada
teman saya yg setia menemani si cak andi
meskipum yg 3 orang sudah berjalan didepan kami hanya berjalan santai sekuat kami
Disiang
hari tiba tiba hujan, jalan yg begitu terjal menjadi jalan yg sangat licin
dengan aliran air yg begitu deras. Sekitar pukul 2 siang kita tiba di pos mata
air satu, ternyata tidak ada teman teman, dan akhirnya kita memutuskan
melanjutkan perjalanan. Tak lama kita melihat mereka menunggu kami, dengan
memasakan mie alhamdulillah untuk mengisi perut
kami. Setelah makan kita melanjutkan perjalanan menuju pos 2, hari yg sudah
semakin sore akhirnya jam 5 sore kita puns sampai. Dan mulai membuka tenda
untuk bermalam, dan mencari air untuk memasak. Tidak lupa membuat jemuran untuk
pakaian yg basah. Setelah makan malam, kami beristirahat sampai pagi datang.
menu pagi hari |
Keesokan
paginya, kami mulai memasak lagi, dengan menu spesial
Stelah semuanya usai,.kami.segera packing dan melanjutkan perjalan menuju cikasur. Katanya cikasur tempat nan indah dengan sabananya.
Stelah semuanya usai,.kami.segera packing dan melanjutkan perjalan menuju cikasur. Katanya cikasur tempat nan indah dengan sabananya.
Setelah
3 jam berjalan kami sampai di cikasur, melewati sungai qolbu tidak lupa juga
mencari sayuran di sungai untuk di masak. Sungguh sangat menawan pemandangn di
cikasur. Disini kami hanya berteduh dan mengisi perut dengan memasak sedikit
makanan. Setelah sudah kenyang, kami bergegas melanjutkan perjalanan menuju pos
cisentor. Dimana disitu kami akan bermalam. Perjalanan yg tidak lebih dari 3
jam akhirnya kami sampai. Ternyata disini sudah banyak tenda pendaki yg
terpasang.
Hari
ketiga, setelah kami sarapan dan mengemas semua peralatan kami melanjutkan
perjalan menuju puncak. Perjalanan yg lumayan cukup jauh, sampai akhirnya
sekita 3 jam kami sampai di percabangan puncak rengganis dan argopuro, disini
kita membuka tenda untuk meninggalkan tas keril. Setelah berjalan 15 menit kami
sampai di puncak dewi rengganis. Dari rengganis kami memasak lagi untuk makam
siang. Kebetulan cuaca lagi berkabut cukup tebal. Kami tetap melanjutkan
perjalan menuju puncak argopuro setelah mengemas semua peralatan.
Sebenarnya kita tidak ada yg tau jalan,
hanya felling yg mearahakan. Tidak lupa juga kami berfoto di puncak hyang.
Syukur 3 puncak gunung argopuro.
Kita membawa keril karena ingin
memotong jalur, jadi dari puncak tidak perlu kembali ke cisentor lagi, tapi
langsung memotong menuju cemara lima jalur menuju taman hidup. Hari sudah sore
kami masih terus berjalan, berjalan menyusuri jalan dengan jurang jurang yg
begitu curam. Ntah berapa lama lagi kita berjalan, di tengah hutan kami melihat
sebuah air danau dengan view matahari yg akan tenggelam. Kami terus mempercepat
perjalanan karena hari sudah semakin petang. Tapi tanpa disengaja teman saya
andi terkilir, akhirnya kami pun melambat. Dengan mata yg terus menatap ke
depan, melihat senja yg akan menghilang, kami berharap cepat sampai tujuan.
kami terus berjalan mengejar matahari tenggelam, di antara semak belukar dan
pepohonan. Meski waktu sudah hampir petang, kami terus menyusuri satu jalan.
Dengan keadaan kaki yg sedikit pincang, baju yg basah dengan air keringat, rasa
ketakutan dan kesal kami lawan. Senter pun kami keluarkan untuk sedikit memberi
penerangan jalan. dua jam setelah senja menghilang, kami kleuar dari hutan dan mencapai
tujuan kami yaitu "danau taman hidup". Sumber dari segala sumber air
untuk tumbuhan dan hewan penghuni gunung cantik ini. Tanpa pikir panjang kita
langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda. Tubuh sudah tidak kuat,
sehingga makan malam pun terlewatkan. Saya tertidur lelap hingga pagi kembali
menyapa.
Ketika mata mulai terbuka, saya melihat keluar. Subhanallah danau taman hidup yg begitu menawan. Setelah menikmati pagi yg begitu sejuk, kami terus memasak untuk sarapan. Kali ini menu yg begitu spesial haha
Ketika mata mulai terbuka, saya melihat keluar. Subhanallah danau taman hidup yg begitu menawan. Setelah menikmati pagi yg begitu sejuk, kami terus memasak untuk sarapan. Kali ini menu yg begitu spesial haha
Taman Hidup |
Biar tidak terlalu siang, setelah makan
kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju pos bremi. Di jalur
ini jalannya begitu licin dan berlumpur. Dan ada juga yg namanya godong
jancukan yg begitu menyakitkan. Sering juga ada pacet (lintah) yg menempel di
kaki. Kami berjalan terus berharap menemukan jalan pintas, tetapi malah nyasar.
Untuk bisa balik, lumayan sejam nyasar. Setalah perjalanan panjang kita sampai
di hutan karet, hutan awal masuk gunung argopuro dari jalur bremi. Tidak lama
kami sampai di ladang warga. Kami masih harus berjalan sampai ke pos, ada
sebuah kubangan besar lumayan untuk membersihkan kaki yg kotor karena lumpur.
Setalah usai kami menuju pos perizinan sembari untuk membersikan diri, mandi
dan menunggu angkutan kota menuju terminal probolinngo. Jam 4 sore bis kecil
dateng, kita langsung naik, karena ini bis terakhir menuju terminal. Lumayan
perjalanan 2 jam melewati kampung kampung kecil probilinggo di lereng argopuro.
Jam 5 sore kita sampe kota probolinggo, ternyata bis nya tidak sampe terminal,
akhirnya kita nyari angkutan umum untuk menuju terminal kalau jalan lumayan 3
km an. Setelah di terminal, lanjut nyari bis ke surabaya. Dan Saya pun nyampe
rumah sekitar jam 9 malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar